Tatapan Pemuda Itu Mengingatkanku
Kuperhatikan kegiatan pemuda itu setiap hari Seorang pemuda yang berjuang dengan keras Tanpa mengenal lelah Demi cita citanya Jalan yang panjang ia lalui Hujan dan panas ia lewati Demi sebuah cita cita Yang ingin digapainya Matahari belum terbit Ayam pun belum berkokok Dan dingin masih menyelimuti Namun, harus ia tinggalkan sebuah mimpi Dari terbit fajar, hingga petangpun datang Kau tinggalkan rumah demi cita citamu Setiap hari, kau habiskan separuh harimu tanpa tempat tinggal Demi sesuatu yang indah Tatkala, ketika kau berjalan jauh di bawah teriknya matahari Kau harapkan suatu kebahagiaan Namun, kebahagiaan itu tak kunjung datang kepadamu Walau kau nantikan sekian lama Kutatap ia Tak ada rasa lelah di wajahnya Dan aku yakin begitu pula di dalam hatinya Ikhlas menjalankan apa yang ditemuinya Ia pun menatapku kembali Dengan senyum manisnya ia berkata "Ada apa dik... ?" Dan aku hanya terdiam malu Kulihat...