Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Sekedar kalimat

Entah, ada rahasia apa yang Allah rencanakan untukku Dan kuharap, akan ada sebuah permata di hari esok Yang ada di dalam kotak nan indah. Yang sudah kunantikan selama sebulan Semoga permata tersebut akan mewarnai hari hariku di kemudian hari. Dan mewujudkan mimpi mimpiku yang masih terpendam dan belum terwujud

Sahabat

gue pernah dapet SMS dari salah satu temen baik gue. Dan isinya tentang sahabat. Isinya bener bener...wah bange buat gue. KEREN...!!! " Sahabat adalah orang yang mau memahami kita saat kita berkata " hehe,aku lupa :) " Menunggu saat kita berteriak " tungguin! :( " Menangis bersama saat kita mengadu " aku diputusin :'( " tak punya dendam saat kita bilang " bawel ah " selalu membantu saat kita bilang " bantuin gue :( " dan masih tersenyum meski kita bilang " geu males sama lo " kirim SMS ini ke orang yang kamu anggap sahabat. Dan sahabatpun akan tetap bahagia sekalipun kamu menghapus SMS ini :) " Gue enggak ngehapus SMS dari temen gw itu, karena ngebaca kalimat terkhir. Bener bener menyentuh buat gue. Dan SMS tadi gw simpen di folder Archive di HP gw, supaya enggak kehapus Kalo gue lagi iseng baca baca SMS yang disimpen, dan kalo gue lagi baca SMS di atas, gue kadang berfikir. "gue udah termasuk

Sekedar Kata-kata

Kuharapkan kedatangnnya Namun, apa itu berarti kuharapkan pula kepergianmu ? Namun kuberharap Kedatangnnya benar benar datang kepadaku Dan kuarap pula Ia tak akan ada kesalahan sepertimu dan seperti para pendahulumu Kuharap ia bisa datang kepadaku secara nyata Dan bertahan hingga kepergianku dari tempatku yang sekarang Lalu akan kuberi kebebasan untuknya dari genggamanku selama dua tahun Dan mungkin, akan pergilah ia ketika sebuah peradaban baru datang

Sekedar Harapan

Wahai pendatang baru Kuharap engkau akan menjadi yang terbaik Wahai pendatang baru Kuharap engkau akan tetap baik hingga kau mendapatkan kebebasanmu Semoga engkau lebih baik dari pada para pendahulumu Tanpa terkotori hatinya Tanpa rusak jiwanya Tanpa penderitaan di hari muda Dan pergi begitu saja bagai ditelan Bumi

Doaku

Ya Allah, jadikanlah aku orang yang berani dalam kesepian dan kesendirian. Kapanpun, di manapun

Naskah Tua

Oh naskah tua Dalam dirimu sang realita Cinta, drama, tragedi Semua terpendam Kubuka lembar demi lembar Terpampang cerita yang telah berlalu Meski kotor nan rapuh Realita tetap dalam dirimu Naskah tua Hancurkah kau dimakan usia ? Buyarkah kau terpendam lembaran lembaran putih ? Hilangkah kau terjepit dinding dinding nan kokoh ? Namun  naskah tua Kau tak akan sirna Meski dirimu lenyap Jiwamu akan selalu ada Dalam renunganku

Kiasan Bagai Bunga

Matahari mengintip Cahayanyapun  menyinari Embun pagi Bunga bunga basah Matahari semakin ke atas Panas pun semakin terasa Kering Semakin layu bunga bunga Hujan tak turun Kering makin jadi Panas tak terhindar Semakin layu kelopaknya Layu...layu...hingga tumbang Hujan, kemana dirimu ? Embun, di mana kau bersembunyi ? Aku ingin suasana dulu Basahlah kau bunga bunga Segarlah kau dedaunan Hijau, menggetarkan jiwa Kembali tumbuh dan terlihat indah *Puisi ini menggambarkan tentang persahabatan yang mulai luntur, dan tidak seperti dulu. Puisi ini tidak ada kaitannya dengan cuaca panas,kekeringan,atau musim kemarau. Kata kata seperti bunga,embun,hujan,panas dan lainnya hanya sebagi konotasi

Tujuh Belas Hari

Matahari bersembunyi Remanglah suasana Sebuah penggilan memanggilku Beranjaklah aku dari kursiku Sampailah aku di tempat yang indah Di mana aku dan dia selalu bertemu Aku duduk Aku menunggu Dan aku berharap Tak lama ia pun datang Hingga waktunya datang Tak kulihat ia Batang hidungnya sekalipun Suasana seperti tak berarti Malam datang Aku pergi lagi Namun ia juga tak ada Tujuh belas haripun berlalu Tak kulihat ia Tak datang ia ke tempat biasa Aku rindu Aku ingin suasana dulu Aku ingin dia ada di dekatku Tujuh belas hari aku tak berada di sebelahnya Tujuh belas hari aku tak melihat wajahnya Tujuh belas hari suasana sepi di hati Tujuh belas hari aku rindu padanya Malamku selalu cerah bila kau ada Dini hariku tak pernah dingin bila kau ada Namun sekarang Tak lagi seperti dulu Aku rindu, aku rindu Aku ingin melihat wajahmu yang berbinar Aku ingin kesenangan hati ketika kau di sebelahku Aku ingin kau ada,

Sang Penghidup Masjid

Pagi buta Ia tinggalkan mimpi indahnya Indahnya adzan pun terdengar Terdengar pula jawaban dari bibirnya Air mengucur dari keran Basahlah tangan dan kakinya Sucilah badannya Berjalanlah ia ke tempat yang mulia Sampailah ia Terinjaklah ubin ubin putih nan bersih oleh kaki kanannya Terucaplah doa dari mulutnya Hingga waktunya datang Hanya hal bergunalah yang dikerjakannya Hingga waktunya datang Tak sia sialah masa hidupnya Waktunya pun datang Dimulailah sholat Ia lah imam Dari barisan barisan nan rapi Ia lah pelita di pagi dini Ia lah awan di siang yang terik Ia lah penyenang di sore yang indah Ia lah cahaya di petang yang remang Ia lah penghangat di malam yang dingin Ia lah ia Sang Penghidup Masjid

Sang Mutiara Hati

Ketika matahari terbit dari ufuk timur Aku beranjak dari kursiku Hanya untuk sebuah gambaran yang kan selalu kukenang Gemuruh ombak di pagi hari melepas kesunyian malam Matahari pun semakin menampakkan dirinya Tawa dan canda sahabatku turut mewarnai Ketika sang Mutiara Hati datang Kusambut ia dengan hati yang senang Kusapa ia Kupandangi wajahnya yang sungguh berbinar Namun, keceriaan itu sekejap manghilang bagai tersapu ombak Sampai selangkah kakipun tak bisa kulakukan untuk mengelaknya Tak tahu apa yang terjadi Dua penolong pun datang kepadanya Dan duduklah ia di hamparan pasir yang luas Kuhampiri ia Namun, hanya sakit yang ia rasakan Seorang penolong datang lagi kepadanya Namun, hanya berita pahit yang diterimanya Ia pun perlahan berjalan dengan rasa sakit Lalu hatiku berkata kepadaku untuk menolongnya Kupapah ia Kutuntun jalannya Betapa sedihnya aku melihat ia menderita Terengah engah menahan sakit yang dirasakannya Namun akhirnya setetes madu berhas

TAK SEPERTI DULU

Kau tak seperti dulu Yang menyenangkan Yang membuat tenang Dalam kebingungan Kini kau telah mengepakkan sayapmu Menuju Dunia yang dulu mungkin tak pernah terkira Kau bagaikan bara api Yang membuat hati panas Kini, kau membuat orang benci Bahkan diriku Hidup bagaikan simbiosis parasitisme Bila dirimu ada Dulu, aku gembira bila bersama dirimu Sekarang, aku jengkel bila bersamamu Dulu kau membuatku tenang bila di dekatmu Kini hatiku gundah bila kau di dekatku Dulu aku senang bila kau yang di sebelahku Sekarang aku tak senang bila kau di sebelahku Dulu kebingunganku hilang bila kau ada Sekarang aku kebingungan bagaimana membuatmu tak ada Kau telah berubah Tak seperti dulu Dulu kau setetes embun Namun sekarang, kau sepercik api

Untukmu Wahai Negeriku

 Kulihat langit sore Hingga waktu itu datang Cahaya pun menghilang Dan datanglah cahaya yang lain Yang dulu hampa tak berasa Namun kini tak sama Ramai yang tak terkira Itulah yang dilihat mata Dan terdengar telinga Bom merajalela Tank di mana mana Dan para syuhada pun menuju Surga Apa yang terjadi ? Kata seorang anak tak berdosa Mana ayah dan ibuku ? Mana saudara saudaraku ? Mana rumahku ? Semuapun menghilang dalam sekejap mata Tak terasa luka di raga Tak terbendung air matanya Inikah negeriku ? Di mana kedamaian itu ? Siapa orang orang bersenjata itu ? Ini tanah kami ! Bukan tanahmu ! Ini negeri kami ! Dan bukan negerimu ! Di mana kedamaian yang dulu selalu ada ? Kusampaikan ini untukmu, negeriku Wahai Palestina Namamu adalah nama yang besar Namamu adalah nama yang akan selalu ada Hingga akhir zaman Namamu tak akan sirna dari dunia Meski darah dan air mata masih tumpah Namun, cahaya itu muncul kembali Terang dan semakin terang Hingga akhi

يا إسرائيل

Wahai Israel... Tegakah engkau terus menerus menindas rakyat Palestina ? Tak adakah rasa bersalahmu ? Sekalipun itu hanya di dalam hatimu Sungguh, memang batu hati kalian wahai Israel...! Tak tahukah tanah siapa yang kau injak ? Tak tahukah tanah siapa yang kau tempati ? Sungguh,tanah itu bukanlah milikmu ! Kau hanya merampas hak hak orang orang yang tidak bersalah Tanpa peduli terhadap mereka Tak layak ada namamu di muka Bumi ini wahai Israel Tak layak pula benderamu berkibar di gedung PBB Sesungguhnya, benderamu hanya berkibar dalam kehinaan Hanya terlihat agung dalam kebohongan oleh jiwa jiwa yang tak punya belas kasihan Tak layak engkau ! Benar benar tak layak engkau wahai Israel ada di muka Bumi ini ! Aku tahu, aku hanya seorang rakyat biasa yang tak berdaya Tetapi semangatku tak akan pernah surut Karena, aku adalah seorang pemuda muslim Sama seperti para pemuda Palestina lainnya Yang tak akan pernah menyerah begitu saja Yang akan selal

Meski Kau Berdiri Sendiri

Q-W-E-R-T-Y... A-S-D-F-G-H-J-K... Z-X-C-V... Kuperhaitkan satu demi satu huruf yang ada di keyboard komputerku Berdiri sendiri Tanpa ada yang bersatu Tetapi bersama sama Namun, apa daya sebuah huruf berdiri sendiri tanpa ada huruf lainnya ? Tuk mengukir sebuah maha karya Menjadikan hidup ini semakin bermakna Tak akan ada artinya hidup ini tanpa keluarga Tak ada rasa hidup ini tanpa sahabat yang selalu menemanimu dikala gundah Dikala air mata mulai menetes Bahkan hingga di akhir hayatmu Walaupun engkau mencoba tuk berdiri sendiri Tak akan ada daya Dinginnya malam tak akan sanggup kau hadapi Terik matahari pun akan membakarmu   Dikala waktu semakin memakan usiamu

Yakin Allah akan membantumu

Lebih baik kututup setiap lembar demi lembar dalam buku ini dari pada aku merasakan kekhawatiran yang amat dalam. Rasa takut yang selalu menghantui. Aku hanya bisa berdoa kepada Allah, supaya hal-hal itu tidak terjadi. Aku juga hanya dapat berdoa kepada Allah supaya semua rasa khawatir yang selalu menghantuiku setiap hari hilang. Dan aku berharap supaya tetap optimis. Bahwa hal-hal yang diluar kemampuan kita, jika kita serahkan kepada Allah akan Allah bantu. Serta yakin bahwa segala doa yang kita minta akan Allah kabulkan.

Bazaar Pramuka SMPIT Nurul Fikri

Gambar
          Sabtu, tanggal 21 Mei 2011 lalu Tim Pramuka SMPIT Nurul Fikri mengadakan  bazaar di area Kantor Wali Kota Depok. Bazaar ini bersamaan dengan acara Pesta Siaga yang di lakukan di lapangan Kantor Wali Kota Depok. Sebenarnya acara ini dilakasanakan karena adanya Pesta Siaga tersebut. Lumayan lah... buat cari keuntungan juga kan.. wkwkwkwkwk           Selain untuk medapatkan keuntungan, uang hasil berjualan dari bazaar ini, juga akan digunakan untuk dana ke Solo. Tujuan  ke Solo adalah sebagai persyaratan untuk mendapatkan tingkat Pramuka Garuda. Pramuka Garuda adalah tingkatan Pramuka tertinggi se-Indonesia. Kan keren tuh kalo bisa pada jadi Pramuka Garuda. Do'akan ya semoga semuanya bisa dilantik menjadi Pramuka Garuda. Amin :)           Kembali ke topik utama. Acara bazaar tersebut diikuti oleh hampir semua anggota pramuka SMPIT Nurul Fikri. Kami berangkat  dari sekolah menuju Kantor Wali Kota Depok sekitar pukul 07.00 . Dan kami sudah siap dengan barang barang da

Tatapan Pemuda Itu Mengingatkanku

Kuperhatikan kegiatan pemuda itu setiap hari Seorang pemuda yang berjuang dengan keras Tanpa mengenal lelah Demi cita citanya Jalan yang panjang ia lalui Hujan dan panas ia lewati Demi sebuah cita cita Yang ingin digapainya Matahari belum terbit Ayam pun belum berkokok Dan dingin masih menyelimuti Namun, harus ia tinggalkan sebuah mimpi Dari terbit fajar, hingga petangpun datang Kau tinggalkan rumah  demi cita citamu Setiap hari, kau habiskan separuh harimu tanpa tempat tinggal Demi sesuatu yang indah Tatkala, ketika kau berjalan jauh di bawah teriknya matahari Kau harapkan suatu kebahagiaan Namun, kebahagiaan itu tak kunjung datang kepadamu Walau kau nantikan sekian lama Kutatap ia Tak ada rasa lelah di wajahnya Dan aku yakin begitu pula di dalam hatinya Ikhlas menjalankan apa yang ditemuinya Ia pun menatapku kembali Dengan senyum manisnya ia berkata "Ada apa dik... ?" Dan aku hanya terdiam malu Kulihat

Hidup adalah sebuah penantian

Sebenernya kata kata ini dari temen gw.. terus awalnya gw gak ngerti, apaan sih maksudnya ? Tapi lama kelamaan gw bisa ngartiin sendiri menurut pendapat gw Iya sih,bener... hidup itu adalah sebuah penantian Penantian untuk hal apapun yang belum pernah kita jumpai. Bahkan 1 detik setelah lo ngeliat 1 huruf aja di blog ini.  Ada satu hal yang sedang kita nantikan. Dan lu sendiri tau hal itu pasti akan datang kepada lo... Tau gak apa ? Sesuatu itu adalah "sesuatu yang akan datang kepada segala sesuatu yang bernyawa" ngerti kan maksudnya ? coba deh pikir, kadang sesuatu itu sering kita lupain.. iya gak ? pasti iya... padahal sesuatu itu bisa tiba tiba nyamperin lho... tanpa kita sadari hanya mengingatkan :)

Negara Negara yang Tidak Diakui

     Sebuah wilayah dapat dinyatakan sebagai negara apabila mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional. Termasuk negara kita,Indonesia. Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,dan sudah medapatkan pengakuan dari dunia Internasional. Maka dari itu, Indonesia berhak dinyatakan sebagai sebuah negara. Yang merdeka,berdaulat,dan memiliki pemerintahannya sendiri.      Kali ini,saya akan membahas beberapa wilayah yang secara  de facto berada dalam wilayah suatu negara ,dan secara de facto pula,wilayah wilayah tersebut telah mengakui kemerdekaanya. Namun,keberadaannya tidak diakui oleh Dunia Internasional. Wilayah wilayah tesebut adalah : 1. Ossetia Selatan / Республикæ Хуссар Ирыстон ( Respublikae Xussar Iryston) Pernahkah anda mendengar nama Ossetia Selatan ? Namun anda tidak tahu,apa Ossetia Selatan itu.      Ossetia Selatan adalah sebuah wilayah seluas 3.900 km2 yang berada di dalam wilayah Georgia. Ossetia Selatan secara de facto telah  menyatakan kemerdekaannya, namun k