Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Syumuliyatul Islam (Kesempurnaan Islam)

“...Saya pun bertanya-tanya,  kenapa pada satu sisi ada umat yang begitu mulianya dengan lslam,  sementara umat yang lain dengan Islam yang sama,  justru terpuruk?  Kenapa Islam pada suatu masa dapat memberikan pencerahan dan harapan bagi seluruh ummat manusia,  namun,  ada saat yang lain,  Islam dipandang rendah oleh umat manusia.  Padahal,  semuanya tidak ada yang berubah.  Jelas sudah,  ada sesuatu dari Islam yang telah hilang. Sesuatu yang dengan sengaja dihilangkan oleh orang-orang yang tidak senang kepada Islam dengan segala daya dan upaya mereka.  Sesuatu yang telah hilang inilah,  yang akhirnya menimbulkan ketakutan (phobia)  yang luar biasa kaum Muslim terhadap Islam.  Sesuatu yang telah hilang ini,  telah menjalarkan virus ketidakpercayaan dan ketakutan pengemban dakwah Islam untuk menyuarakan Islam yang mulia.  Sesuatu yang telah hilang ini pun,  mengakibatkan pemuda-pemuda Islam hidup tanpa tujuan yang jelas,  mereka menjadi seorang ilmuwan tanpa agama dan menjadi ahli ib

MENGEMBALIKAN IA YANG MUNGKIN TELAH HILANG DARI PARA PEMUDA

“Terkadang seorang pemuda tumbuh di tengah umat yang sejahtera dan tenang,  kekuasaannya kuat  dan kemakmuran meluas, akhirnya ia lebih banyak memperhatikan dirinya daripada memperhatikan umatnya, bersenang-senang  dan hura-hura dengan perasaan lega dan hati tenang (tanpa merasa berdosa).” ”Ada juga pemuda yang tumbuh di tengah umat yang berjuang dan bekerja keras karena dijajah bangsa lain dan urusannya dikendalikan secara zalim oleh musuhnya.  Umat ini berjuang semampunya untuk mengembalikan hak yang dirampas,  tanah air yang terjajah,  kebebasan yang hilang,  kemuliaan yang tinggi,  sarta idealisme yang luhur.  Pada saat itu,  kewajiban mendasar bagi pemuda tersebut adalah memberikan perhatian lebih besar kepada umatnya daripada kepada dirinya sendiri.” (Majmu'aturrasail, hlm. 70–72) Kalau kita bicara soal pemuda, artinya kita bicara soal diri kita sendiri. Kalau kita menengok dua kutipan paragraf di atas, termasuk kategori manakah kita? Pertama, atau Kedua? Secara fisi