Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Para Peramai Masjid

Kuderapkan langkah bersama hati ini dengan selaras Menuju tempat dilimpahkannya rahmat Gegap gempita kekeringan siang seakan melenyap dalam sekejap, senyap, lenyap Kucuran dosa-dosa yang terhapus memercik ubin-ubin yang meradang Seakan peradangannya hilang dalam fana Hamparan karpet-karpet layu menyambut kedatangan derap langkah yang mulia Yang menjadi saksi di hadapan Rabb-nya Kemustajaban berlalu, seiring dikumandangkannya suara merdu Suara yang pernah menggelegarkan hati Suara yang pernah membelalakkan mata Suara yang pernah membangunkan jiwa-jiwa yang terlelap Duh, betapa irinya hatiku Namun, aku siapa? Ketika sebuah wajah yang selalu disambut kehadirannya oleh pintu masjid Ketika sepasang kaki yang selalu dirindukan pijakannya oleh ubin-ubin masjid Ketika keningnya dipeluk erat hangat oleh sajadah-sajadah yang terhampar Wahai suara-suara pemecah keramaian Suara pergerakan Suara perjuangan Suara yang membangkitkan jiwa dari ketidaksadaran Duhai...ramailah waja

Hati Sang Layang-Layang

Hati ini terlalu lusuh Sama lusuhnya seperti keset di depan kamar mandiku Mungkin hati ini lebih lusuh Lebih lusuh dari keset di depan kamar mandiku Mungkin hati ini seperti daun gugur Sama mudahnya terbawa angin seperti sang daun Mungkin daun lebih kokoh dari hati ini Melawan angin yang membuainya ke sana ke mari Mungkin hati ini seperti layang-layang Dengan mudahnya terbang, tetapi tetap tertambat benang Sama diadunya seperti sang layang-layang Sama mudah putusnya dan terbang entah ke mana Sama seperti sang layang-layang Yang dengan mudahnya menjadi milik orang lain Yang dengan mudahnya diterbangkan kembali Yang dengan mudahnya putus lagi Yang dengan mudahnya tersesat lagi Sama seperti sang layang-layang Sama seperti sang layang-layang

Mungkin Beliau Tidak Tahu

“ Mungkin beliau tidak tahu akan hati-hati yang berteriak dalam sepi mengemis kehadirannya Mungkin beliau tidak tahu bahwa raganya didambakan raga-raga lain yang sendiri dalam ramai . Mungkin beliau tidak tahu senyumnnya diharapkan raut-raut kesenangan dalam hampa . Mungkin belau tidak tahu , atau tidak akan pernah tahu ? Tetapi hati-hati ini , raga-raga ini , raut -taut ini menjadi saksi , entah hidup atau mati , yang mendambakan kehadirannya ” Depok, Oktober 2014