Para Peramai Masjid
Kuderapkan langkah bersama hati ini dengan selaras
Menuju tempat dilimpahkannya rahmat
Gegap gempita kekeringan siang seakan melenyap
dalam sekejap, senyap, lenyap
Kucuran dosa-dosa yang terhapus memercik ubin-ubin yang meradang
Seakan peradangannya hilang dalam fana
Hamparan karpet-karpet layu menyambut kedatangan derap langkah yang mulia
Yang menjadi saksi di hadapan Rabb-nya
Kemustajaban berlalu, seiring dikumandangkannya suara merdu
Suara yang pernah menggelegarkan hati
Suara yang pernah membelalakkan mata
Suara yang pernah membangunkan jiwa-jiwa yang terlelap
Duh, betapa irinya hatiku
Namun, aku siapa?
Ketika sebuah wajah yang selalu disambut kehadirannya oleh pintu masjid
Ketika sepasang kaki yang selalu dirindukan pijakannya oleh ubin-ubin masjid
Ketika keningnya dipeluk erat hangat oleh sajadah-sajadah yang terhampar
Wahai suara-suara pemecah keramaian
Suara pergerakan
Suara perjuangan
Suara yang membangkitkan jiwa dari ketidaksadaran
Duhai...ramailah wajah-wajah mereka dirindukan
Sebagaimana dirindukannya para syuhada oleh surga
Duhai...derap langkah yang menggetarkan
Sebagaimana bergetarnya tanah oleh kuda-kuda Badar
Duhai...eratnya kening-kening yang bersujud
Yang kian lama menghitam
Yang kian lama layu jua
Namun, layunya tak ada arti
Karena hangatnya dekapan Rabbul 'Izzati
Komentar