Ya Allah, jadikanlah kami sebagai hamba-Mu yang pandai-pandai bersyukur atas segala nikmat yang telah Kau berikan
Postingan populer dari blog ini
MUSLIHAT
Mungkin hari-hari lalu Hati tak berkaca Mungkin hari-hari lalu Jiwa masih dalam pelayangan Mungkin hari-hari lalu Desah napas masih angkuh Sadar tak sadar, jiwa Muslihatmu selimuti pelupuk mata Mengaku tak mengaku, hati Angkuhmu tak sadarkan persendian Peluh? Mana peduli Air mata? Jangan harap ia datang Keluh kesah? Bahkan masih malu-malu Ah, bungkam saja kau berani Fana. Berani dalam fana Ah, enyah saja kau tangguh Palsu. Tangguh dalam kepalsuan Biarlah bibir-bibir penguasa bertitah apa Beda pula titah kemarin dan hari ini Jenuh, jenuh benak dalamnya Penat, penat kerut dahi bersamanya Mungkinkah? Mungkinkah hari ini waktu panggil air mata? Bisakah? Bisakah peluh lepas bebas dari kelenjar sebentar lagi? Yakin? Sudah yakin lidah keluh kesah hendak bercerita selepas ini? Bahkan, bahkan hati ingin berganti cerita kalau bisa
يا إسرائيل
Wahai Israel... Tegakah engkau terus menerus menindas rakyat Palestina ? Tak adakah rasa bersalahmu ? Sekalipun itu hanya di dalam hatimu Sungguh, memang batu hati kalian wahai Israel...! Tak tahukah tanah siapa yang kau injak ? Tak tahukah tanah siapa yang kau tempati ? Sungguh,tanah itu bukanlah milikmu ! Kau hanya merampas hak hak orang orang yang tidak bersalah Tanpa peduli terhadap mereka Tak layak ada namamu di muka Bumi ini wahai Israel Tak layak pula benderamu berkibar di gedung PBB Sesungguhnya, benderamu hanya berkibar dalam kehinaan Hanya terlihat agung dalam kebohongan oleh jiwa jiwa yang tak punya belas kasihan Tak layak engkau ! Benar benar tak layak engkau wahai Israel ada di muka Bumi ini ! Aku tahu, aku hanya seorang rakyat biasa yang tak berdaya Tetapi semangatku tak akan pernah surut Karena, aku adalah seorang pemuda muslim Sama seperti para pemuda Palestina lainnya Yang tak akan pernah menyerah begitu saja Yang akan selal
Komentar