MUSLIHAT

Mungkin hari-hari lalu
Hati tak berkaca
Mungkin hari-hari lalu
Jiwa masih dalam pelayangan
Mungkin hari-hari lalu
Desah napas masih angkuh

Sadar tak sadar, jiwa
Muslihatmu selimuti pelupuk mata
Mengaku tak mengaku, hati
Angkuhmu tak sadarkan persendian

Peluh? Mana peduli
Air mata? Jangan harap ia datang
Keluh kesah? Bahkan masih malu-malu

Ah, bungkam saja kau berani
Fana. Berani dalam fana
Ah, enyah saja kau tangguh
Palsu. Tangguh dalam kepalsuan

Biarlah bibir-bibir penguasa bertitah apa
Beda pula titah kemarin dan hari ini
Jenuh, jenuh benak dalamnya
Penat, penat kerut dahi bersamanya

Mungkinkah?
Mungkinkah hari ini waktu panggil air mata?
Bisakah?
Bisakah peluh lepas bebas dari kelenjar sebentar lagi?
Yakin?
Sudah yakin lidah keluh kesah hendak bercerita selepas ini?
Bahkan, bahkan hati ingin berganti cerita kalau bisa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

يا إسرائيل

Meski Kau Berdiri Sendiri