Burung Itu Dinosaurus?

Disclaimer
Tulisan ditujukan sebagai tugas mata kuliah Ornitologi Departemen Biologi FMIPA UI

Burung. Yap, kelompok hewan yang satu ini memang menarik untuk dibahas. Beberapa hal yang menjadikan burung populer untuk dibicarakan yakni kemampuannya untuk terbang, suara dari kelompok burung tertentu yang khas, dan warna jenis burung tertentu yang indah. Tetapi kali ini kita tidak akan membahas hal-hal trivial tentang burung. Melainkan tentang topik yang bisa jadi belum kamu tahu.

Yap. Bahasan kita kali ini tepat seperti judul. Mungkin kamu agak bingung ketika membaca judul artikel ini. Burung kok dinosaurus? Bagaimana bisa? Bukannya dinosaurus sudah punah? Terus, burung yang kita pelihara di rumah itu dinosaurus dong?! Kita memelihara dinosaurus?!

BURUNG MERUPAKAN ANGGOTA REPTIL
Nah loh, sekarang kenapa burung jadi anggota reptil? Yap, memang demikian. Mungkin selama ini kita mengetahui bahwa burung menjadi kelompok tersendiri. Burung memiliki sayap, memiliki paruh, bulu, dan beberapa karakter khas lain jika dibandingkan dengan kelompok makhluk hidup lain seperti ikan dan mamalia. Begitu pula dengan reptil. Ketika mendengar kata reptil, mungkin kita langsung membayangkan ular, kadal, iguana, dan dinosaurus sendiri tentunya. Namun nyatanya, meskipun selama ini mereka terkesan sebagai kelompok hewan yang berbeda, sejatinya mereka masih dalam klad atau kelompok yang sama.

Oke, begini penjelasannya. Secara taksonomi, reptil sendiri merupakan kelompok yang parafiletik. Artinya, kelompok yang selama ini kita sebut sebagai reptil merupakan kelompok yang tidak semua anggotanya dimasukkan ke dalam kelompok tersebut, meskipun seluruh anggotanya berasal dari satu nenek moyang bersama (common ancestor). *bingung* *bingung* *bingung*
Lalu, anggota reptil mana saja yang tidak dimasukkan ke dalam klad reptil? Sudah jelas jawabannya: burung. Mengapa burung dimasukkan ke dalam kelompok reptil? Memang karakter apa yang menunjukkan bahwa mereka berasal dari common ancestor yang sama?

BURUNG DAN REPTIL: APA YANG MEMBUAT MEREKA SAMA?
Sebenarnya ini akan menjadi bahasan yang panjang dan bisa menjadi satu artikel yang berbeda. Namun secara singkat, beberapa karakter yang menunjukkan kesamaan antara reptil dan burung antara lain keberadaan sisik yang masih terdapat pada burung, yakni pada bagian kaki. Selain itu, burung dan reptil memiliki sistem yang sama dalam kromosom seksnya, yakni betina yang heterogametik. Burung dan reptil memiliki sistem kromosom seks Z & W, berbeda dengan mamalia yang memiliki kromosom X & Y. Pada mamalia, betina merupakan homogametik (XX) dan jantan heterogametik (XY). Namun pada burung dan reptil kebalikannya. Jantan  merupakan individu homogametik (ZZ) dan betinanya heterogametik (ZW). Rupa embrio ayam yang menyerupai wajah dinosaurus juga menjadi petunjuk mengenai evolusi dinosaurus sampai menjadi burung modern seperti sekarang ini. Hal ditunjukkan melalui pemanjangan tulang pre-maksila pada burung yang memanjang dan akan membentuk paruh. Perkembangan paruh pada burung dan moncong pada reptil diatur oleh dua protein, yakni FGF dan Wnt dan diduga berperan dalam evolusi moncong dan paruh.  Selain itu, baik burung dan reptil memiliki common ancestor yang sama yakni klad archosauria.



(Sumber: Clarke & Middleton, 2006)


DINOSAURUS MEMILIKI BULU?
Ya, betul. Sebenarnya, karakter bulu sudah dibawa oleh dinosaurus, namun bulu ini tidak benar-benar berupa bulu seperti yang kita bayangkan. Bulu yang ada pada kelompok dinosaurus masih berupa filamen-filamen halus (filamentous feathers), sedangkan karakter bulu yang berbentuk bilah sebagaimana yang kita lihat pada burung modern (vaned feathers) baru muncul sekitar > 174 juta tahun lalu, yakni pada kelompok Oviraptosaurus. Sedangkan karakter sayap baru muncul pada kelompok Dromaeosaurid atau kelompok velociraptor sebagai kelompok dinosaurus terdekat dengan burung modern. 

(Sumber: Brusatte, 2016)

BAGAIMANA SEBAGIAN "DINOSAURUS" BERTAHAN DARI KEPUNAHAN MASSAL?
Setelah mengetahui beberapa kesamaan karakter antara burung dan dinosaurus, mungkin kita bertanya "bagaimana akhirnya kelompok burung primitif dapat bertahan hingga saat ini? padahal mereka sudah ada sejak zaman kretaseus. Artinya, merekapun merasakan kepunahan massal sekitar 66 juta tahun lalu yang menyebabkan dinosaurus punah."

Hal ini diduga berkaitan dengan ketersediaan makanan, jenis makanan burung pada saat itu dan berkaitan pula dengan evolusi karakter moncong dan paruh. Pada kreataseus akhir, kelompok burung primitif yang disebut sebagai 'neornithines'. Burung primitif ini sudah tidak lagi membawa karakter moncong dan gigi yang ada pada reptil dan sudah digantikan oleh paruh. Dengan karakter tersebut, kemungkinan makanan kelompok ini merupakan biji-bijian. Berbeda dengan kerabat terdekatnya dari kelompok dinosaurus yang pada saat itu kebanyakan merupakan karnivora. Dengan berbedanya jenis makanan tersebut, neornithines berhasil bertahan melawan tekanan seleksi akibat jatuhnya asteroid yang menyebabkan kepunahan massa pada saat itu dan bertahan hingga menjadi burung modern seperti saat ini.

Referensi:
  • Brusatte, S.L. 2016. Evolution: How Some Birds Survived When All Other Dinosaurs Died. Current Biology 26(10): R415--R417
  • Clarke, J. & K. Middleton. 2006. Bird Evolution. Current Biology 16(10): R350--R354
  • Research Highlight. Bird Beak to Dinosaur Snout. Nature 521: 128--129

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUSLIHAT

يا إسرائيل

Meski Kau Berdiri Sendiri