Senja dalam Benak



Tak terasa sembunyi dan munculnya surya telah banyak
Namun rasa di hati masih kemarin
Menarik ulur imaji
yang melayang-layang di sekitar peraduan kala malam

Kala benak terlalu gaduh
degup hati tak beda dengan genderang perang
dan pundak tak lagi tegak
surya kala senja selalu mengusap peluh dahi dan mengukir lesung pipi

Mungkin hati hanya rindu senja kala itu
Namun, rindu apa bila siluetnya selalu hadir kala surya telah terbenam?
Mungkin hati hanya rindu lembayungnya
Namun, lembayung apa yang menari-nari kala gelap telah menghampiri?

Mungkin rindu terlalu rindu akannya
dan hati masih terlelap dalam buaian senja
Entah hingga kapan
sang surya tetap bersanding senja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUSLIHAT

يا إسرائيل

Meski Kau Berdiri Sendiri